1.
Pengertian Bayi Prematur
Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan dalam usia gestasi kurang dari 37
minggu (PERINASIA, 2003, hlm. 2).
2.
Etiologi
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan prematur atau
berat badan lahir rendah adalah :
a.
Faktor ibu: (1) Gizi saat hamil yang kurang; (2) Umur
kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun; (3)Jarak hamil dan bersalin terlalu
dekat; (4) Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah
(perokok); (5) Faktor pekerja yang terlalu berat.
b.
Faktor kehamilan : (1) Hamil dengan hidramnion ; (2) Hamil
ganda; (3) Perdarahan antepartum; (4) Komplikasi hamil: pre-eklampsia/
eklampsia, ketuban pecah dini.
c.
Faktor janin: (1) Cacat bawaan; (2) Infeksi dalam rahim
d.
Faktor yang masih belum diketahui (Manuaba, 2007, hlm.432).
3.
Diagnosis dan Gejala Klinik
a.
Sebelum bayi lahir: (1) Pada anamnesa sering dijumpai
adanya riwayat abortus, partus prematurus, dan lahir mati; (2) Pembesaran uterus
tidak sesuai tuanya kehamilan; (3) Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih
lambat, gerakan janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut; (4)
Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya; (5)
Sering dijumpai kehamilan dengan oligihidramnion atau bisa pula dengan
hidramnion; (6) hiperemesis gravidarum dan pada hamil lanjut dengan toksemia
gravidarum, atau perdarahan antepartum.
b.
Setelah bayi lahir: (1) Bayi dengan retardasi pertumbuhan
intrauterin; (2) Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu; (3) Bayi
small for date sama dengan bayi
dengan retardasi pertumbuhan intrauterin; (4) Bayi prematur kurang sempurna
pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya, karena itu sangat peka terhadap gangguan
pernafasan, infeksi, trauma kelahiran, hipotermi, dan sebagainya (Manuaba, 2007,
hlm.438).
Menurut Maryunani (2009, hlm.24) Tanda dan gejala bayi prematur adalah : (1)
Berat badan kurang dari 2500 gram; (2) Letak kuping menurun; (3). Pembesaran
dari satu atau dua ginjal; (4) Ukuran kepala kecil; (5) Masalah dalam pemberian
makanan (refleks menelan dan mengisap berkurang); (6) Lingkar kepala sama
dengan atau kurang dari 33 cm; (7) Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30
cm; 8) Rambut lanugo masih banyak; (9) Jaringan lemak subkutan tipis atau
kurang; (10) Tumit mengilap, telapak kaki halus; (11) Alat kelamin pada bayi
laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, testis belum turun kedalam
skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum tertutup
oleh labia mayora; (12) Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan
pergerakannya lemah; (13) Fungsi saraf kurang matang atau tidak efektif, dan
tangisannya lemah; (14) Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan
otot dan jaringan lemak masih kurang; (15) Varniks kaseosa tidak ada atau
sedikit.
4.
Perawatan Bayi Prematur
Menghadapi bayi prematur harus memperhatikan masalah sebagai berikut:
a.
Suhu tubuh: (1) Pusat mengatur napas badan masih belum
sempurna; (2) Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah; (3)
Otot bayi masih lemah; 4) Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehinnga cepat
kehilangan panas badan; (5) Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga
bayi dengan berat badan lahir rendah perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak
kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitar 36º sampai 37º C.
b.
Pernapasan: (1) Pusat pengatur pernafasan belum sempuran;
(2) Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna; (3)
Otot pernafasan dan tulang iga lemah; (4) Dapat disertai penyakit: penyakit
hialin membran, mudah infeksi paru-paru, gagal pernafasan.
c.
Alat pencernaan makanan: (1) Belum berfungsi sempurna,
sehingga penyerapan makanan dengan banyak lemah/ kurang baik; (2) Aktivitas
otot pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung
berkurang; (3) Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menimbulkan
aspirasi pneumonia.
d.
Hepar yang belum matang (immatur)
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubinia, sehingga mudah terjadi
hiperbilirubinia (kuning) sampai ke ikterus.
e.
Ginjal masih belum matang
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna
sehingga mudah terjadi edema.
f.
Perdarahan dalam otak: (1)Pembuluh darah bayi prematur
masih rapuh, dan mudah pecah; (2) Sering mengalami gangguan pernafasan,
sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak; (3) Perdarahan dalam otak
memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi; (4) Pemberian O² belum mampu
diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis (Manuaba. 1998.
hlm.328).
5.
Prognosis Bayi Prematur
Prognosis bayi prematur ini tergantung dari berat ringannya masalah
perinatal, misalnya masa gestasi (makin mudah masa gestasi/ makin mudah berat
bayi makin tinggi angka kematian), terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai
kelainan komplikasi neonatus seperti asfiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan
intrakranial, dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai
kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ yang rendah dan gangguan
lainnya (Wiknjosastro,2002, hlm.783).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar